ICU Siloam Pangkalpinang Penuh: Pasien Meninggal, Keluarga Tuntut Pertanggungjawaban

ICU Siloam Pangkalpinang Penuh: Pasien Meninggal, Keluarga Tuntut Pertanggungjawaban – Kejadian tragis di Rumah Sakit Siloam Pangkalpinang baru-baru ini telah menarik perhatian publik. Seorang pasien meninggal dunia setelah diduga tidak mendapatkan perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) yang penuh. Insiden ini mengungkapkan tantangan serius dalam sistem kesehatan dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kapasitas dan layanan di rumah sakit. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai kejadian ini dan dampaknya terhadap masyarakat.

Baca juga : Mengenal Rumah Sakit Pelni: Inovasi dan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat

Kronologi Kejadian

Pada tanggal 11 Februari 2025, seorang warga Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, bernama Tini, membawa ibunya yang dalam kondisi darurat ke Rumah Sakit Siloam Pangkalpinang. Ibu Tini black scatter mengalami sesak napas dan membutuhkan perawatan intensif. Namun, setibanya di rumah sakit, mereka diberitahu bahwa ruang ICU penuh dan tidak bisa menerima pasien tambahan.

Respons dan Tindakan Keluarga

Tini mengungkapkan kekecewaan dan kemarahannya melalui video yang diunggah ke media sosial. Dalam video tersebut, Tini menyatakan bahwa ibunya tidak dilayani dengan cepat dan akhirnya meninggal dunia setelah menunggu semalaman. Ia juga mengungkapkan bahwa proses pemulangan jenazah ibunya dipersulit oleh pihak rumah sakit, yang mengharuskan mereka menunggu dari pagi hingga malam.

Pernyataan dari Pihak Rumah Sakit

Humas Rumah Sakit Siloam, Jimmi, membenarkan adanya video yang beredar di media sosial. Ia menyatakan bahwa slot online manajemen rumah sakit sedang mempelajari materi yang dipersoalkan dalam video tersebut. Jimmi juga menyebutkan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan dengan BPJS untuk membahas prosedur yang ada dan memastikan bahwa pelayanan di rumah sakit tetap berjalan dengan baik.

Tantangan Kapasitas ICU di Indonesia

Kejadian ini menyoroti tantangan serius yang dihadapi oleh banyak rumah sakit di Indonesia, terutama dalam hal kapasitas ruang ICU. Permintaan akan perawatan intensif sering kali melebihi kapasitas yang tersedia, menyebabkan pasien harus menunggu atau dirujuk ke rumah sakit lain. Kondisi ini diperparah oleh pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, yang meningkatkan tekanan pada sistem kesehatan.

Pentingnya Meningkatkan Kapasitas dan Layanan

Untuk menghindari kejadian serupa di masa depan, penting bagi pemerintah dan pihak rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas dan layanan ICU. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  • Menambah Kapasitas Ruang ICU: Membangun tambahan ruang ICU di rumah sakit yang kekurangan kapasitas.
  • Peningkatan Fasilitas dan Peralatan: Memastikan bahwa fasilitas dan peralatan medis di ruang ICU memadai dan sesuai standar.
  • Pelatihan Tenaga Medis: Memberikan pelatihan intensif kepada tenaga medis agar mereka siap menghadapi berbagai situasi darurat.
  • Koordinasi dengan Rumah Sakit Lain: Membangun sistem rujukan yang efektif untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan tepat waktu.

Dampak pada Masyarakat

Insiden ini menimbulkan dampak yang signifikan terhadap masyarakat, terutama dalam hal kepercayaan terhadap layanan kesehatan. Masyarakat menjadi lebih waspada dan menuntut transparansi serta akuntabilitas dari rumah sakit. Selain itu, kejadian ini juga mendorong kesadaran akan pentingnya perbaikan sistem kesehatan secara menyeluruh.